Chance Was Adopted!

After waiting nearly six months for a loving forever home, our best beagle boy Chance was adopted February 4, 2023! His new mom Catherine fell in love with him last fall but, due to family medical…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




BrightWin Zombie alternative universe.

Distrik 2 berubah total setelah serangan zombie datang. Kawasan kota dengan gedung tinggi bersautan, kini mati bagai kota bekas peperangan.

Win, satu dari relawan pertahanan negara mengajukan diri untuk menyerang zombie yang mulai datang dari migrasinya dari diskrik 3 kemarin sore. Jumlahnya semakin berkembang, dalam catatan, kurang lebih 3000 pasien terjangkit virus sejauh ini dan sekitar 1489 yang masih terjangkit.

5 menit menuju perbatasan, alat komunikasi seperti handphone yang kemungkinan bisa memicu kebuasan zombie sudah dikumpulkan pada satu wadah. Cara komunikasi diganti menjadi chip yang ditanamkan pada tubuh berlaku selama 48 jam. Artinya, mereka hanya punya 48 jam untuk memusnahkan zombie yang menjadi target mereka sekarang ini.

Titik lemah zombie ada di urat nadi, entah dengan cara apa, intinya urat nadi zombie harus terputus. Satu cara paling efektif, memutus kepala zombie dari badannya. Instruksi dari Capt. B sudah didapatkan, penyerangan dimulai 30 detik lagi. Satu per satu relawan turun dari mobil yang mengangkut mereka. Semua sudah siap pada posisi, menunggu zombie masuk ke perbatasan kota.

Jumlah mereka semakin banyak, Capt. B memantau dari helikopter. Sorot lampu sebagai kode ke arah mana para relawan pertahanan harus menyerang terlebih dahulu. Sebelah kanan perbatasan menjadi tempat sorot pertama kode tempat penyerangan.

Anyir darah, bau pesing dan masih banyak bau tidak enak mulai menyerang, menandakan zombie semakin mendekat. Gerakan zombie tidak beraturan, wajah mereka pun sudah mulai berubah tidak berbentuk jelas. Baju mereka compang-camping, rambut yang mungkin dulunya dirawat sedemikian rupa berubah menjadi kusut dan kering. Warna kulit mereka merah kebiruan, persis seperti yang ada di film kebanyakan. Mata mereka mencuat seperti akan lepas dalam hitungan menit. Gigi hitam, sisa darah dari mangsa yang mereka habiskan dalam semalam.

Lampu kode dari capt. B berubah menjadi merah, tanda penyerangan zombie dimulai. Tembakan merdu berirama memenga telinga. Membabi buta, tembakan dan bom diarahkan pada zombie didepan sana.

Beberapa lolos masuk ke kerumunan para relawan pertahanan, memaksa para relawan mundur perlahan mengikuti irama jejak langkah para zombie. Win masih diam di posisinya, menunggu waktu untuk menyerang. Tidak ingin gegabah, dirinya hanya mempertahankan diri, tidak menyerang sebelum mendapat ancaman tepat didepan mata.

Zombie semakin mendekat ke arah Win, dalam keadaan siaga bersama senapan pada pelukan, Win mengarahkan titik fokusnya pada zombie terdekat. Pelatuk senapan ditarik, peluru melesat mengarah tepat pada leher zombie hingga terjatuh. Zombie berjatuhan, tidak dapat melawan. Terus begitu hingga zombie terakhir musnahkan.

Beberapa relawan menjadi korban, mereka yang terjangkit langsung ditembak mati saat itu juga. Menghindari penyebaran yang lebih besar lagi nantinya. Kode sorot lampu dari capt. B berubah menjadi mode transparan, menandakan pasukan telah bebas dalam serangan.

Pasukan mundur, mulai memasuki mobil yang membawa mereka sebelumnya. Laporan keberhasilan pasukan disebarkan ke seluruh distrik. Kota telah aman, masyarakat dan relawan sudah bisa sedikit bebas keluar dari tempat evakuasi, dari bunker.

Win bertemu dengan Capt B, membicarakan bagaimana serangan zombie barusan dari pandangan masing-masing. Hingga malam tiba, waktunya beristirahat.

Saluran komunikasi para relawan masih terpasang, masih berlaku hingga 36 jam berikutnya. Suara-suara dari para relawan kadang masih bocor dan mengganggu. Hingga Win sadar, suara yang keluar dari alat komunikasi mereka saat ini berbeda. Bukan bising dari suara yang bocor, namun lebih dekat dengan suara zombie. Namun, mengingat zombie yang telah mereka bumi hanguskan beberapa jam lalu, Win mencoba menghiraukannya.

Celaka terjadi, tepat pada pagi hari, satu hari setelah penyerangan zombie, teriakan dari luar terdengar.

“Zombiee.. Mereka masih ada.. Tolongg..”

Masyarakat yang ada diluar tentu panik, memaksa masuk ke dalam bunker hingga beberapa ada yang terjatuh dan terinjak. Alarm peringatan dibunyikan, menambah rasa panik pada masyarakat di dalam.

Win dan pasukan pertahanan bersiap, mencoba melawan para zombie yang ternyata banyak yang berjalan dengan kepala yang hampir putus. Teledor, pasukan pertahanan arogan, merasa lebih hebat dan ingin cepat selesai dan menimbulkan masalah yang lebih besar.

Tidak ada pilihan lain, pasukan pertahanan juga capt. B berkomunikasi dengan sisa waktu pada alat yang ada di tubuh mereka. Menata strategi yang tepat agar tidak terjadi lagi hal seperti ini.

“Sepertinya cuma ada satu cara, tebas kepala mereka dengan parang dan sejenisnya. Samurai atau papun yang ada di gudang senjata. Win, tolong persiapkan, 5 menit dari sekarang kita sudah ada di luar dengan formasi seperti kemarin.”

Win menyiapkan pasukan dan senjatanya. Dengan sisa relawan yang mereka miliki, Win maju paling depan menebas zombie yang semakin mendekat.

Anyir darah kali ini lebih tajam, mungkin karna darah mereka yang terus menerus dimuntahkan dari tubuh. Menganggu konsentrasi.

Win maju paling depan, mulai menebas kepala zombie dengan gerakan cepat. Satu-dua kepala ia dapat dalam sekali melayangkan senjata. Gerakannya gesit meliauk berirama memenggal kepala para zombie yang terus berdatangan. Jumlahnya tidak sebanyak kemarin, namun dengan senjata yang berbeda, tentu kesulitannya juga bertambah.

Napas Win hampir habis, mundur dari pertahanan lalu diam sejenak mengembalikan tenaganya. Capt. B yang memantau dari atas melihat kekasihnya, terduduk di belakang kerumunan.

“Baby, kenapa sayang? Napasnya abis, ya? Mundur aja, jangan dipaksain.”

Pesan pribadi dari Captain B diterima Win. Senyumnya mengembang, napasnya mulai beraturan.

“Sedikit lagi, aku bisa sayang.”

Tidak ada balasan dari Captain B, sibuk mengarahkan pasukan.

Win berdiri, ingin memulai kembali. Namun tiba-tiba dari belakang, ada yang menarik tubuh Win hingga terjatuh. Senjatanya belum sempat ia genggam. Tubuh Win diseret paksa, itu zombie.

Win memberontak, mencoba melepaskan diri dari tarikan zombie. Menarik tubuhnya, menendang dan memukul zombie yang masih setia menariknya menjauh dari kerumunan pasukan relawan. Tidak ada yang sadar akan teriakan minta tolong Win. Zombie yang menarik Win mencoba untuk menggigiti bahu Win yang terpasang rompi pertahanan.

Win mencoba berkomunikasi dengan captain B, memberitahu keadaannya saat ini dan beberapa kata perpisahan jika saja dia terinfeksi virus zombie.

“Capt. B, a aku Wiin. Akuu se.. sedang dalam bahaya a. Tub uh ku dalaam kukungan zombiie..e. T tolongg… J ika tidak bisa, tolong kam u tetap hidup untuk k.. aku.”

Tangan Win mencoba menarik rambut zombie dan berharap kepala zombie dapat terlepas jika melakukan itu. Namun naas, saat melawan zombie, jemari Win tergigit yang menandakan dirinya terinfeksi.

Tubuh Win melemah, dirinya pasrah. Tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Dirinya mati dalam artian kasar. Tubuhnya mulai membiru, kepalanya mulai kehilangan kesadaran. Sebelum benar-benar berubah, Win mengirimkan pesan lagi pada Capt. B.

“Sayang, ikhlas ya? Tetap hidup, karna akupun juga hidup, dengan bentuk yang berbeda. Namun yang harus kamu tau, bagaimanapun aku nanti, aku tau yang aku cinta tetap kamu, Bright.”

Lalu pelan-pelan Win berubah menjadi Zombie seperti lawannya selama beberapa waktu kebelakang.

Capt. B masih sibuk dengan tugasnya, menghiraukan pesan yang terus masuk kepadanya. Hingga zombie terakhir, dengan baju relawan perang dengan wajah dan perawakan yang berubah total, dirinya memutuskan menjatuhkan bom dari atas helikopter yang ia bawa saat ini. Lalu, pertarungan selesai.

Kembali ke bunker, Bright memeriksa pesan yang masuk kepadanya. Betapa terkejutnya Bright saat mendengar pesan terakhir dari Win, bagaimana Win menjadi zombie. Lebih gilanya lagi, zombie terakhir yang Ia jatuhi bom sama persis arah datangnya dari tempat Ia melihat Win terakhir kali.

Selesai.

Add a comment

Related posts:

What is introduction of DHA Phase 4 Islamabad ?

The Government of Pakistan has initiated the fourth phase of development program for DHA Phase 4 Islamabad. This phase will include the construction of housing schemes, health care facilities and…

Burn The Ships

I follow a lot of newly sober people on twitter and have recently seen a few people who are back at Day 1 again. I have been there. I had a few years twice and ended up drinking again. I’ve quit so…

I TOOK THAT CLASS IN HIGH SCHOOL!

Does it really make sense to take general ed classes all over again even though you took them for 4 years straight in high school? Why cant you just jump right into the core classes related to the…